Bahkan, menghadap jemaah bukan ke arah kiblat.
Dijelakan dalam hadist HR. Al-Hakim, mengumandangkan adzan dilakukan dengan berdiri menghadap ke kiblat kecuali pada lafadz hayya ‘alash-shalah dan hayya ‘alal falah.
“ … bahwa para muadzin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumandangkan adzan dengan menghadap kiblat.”
HR. Al-Hakim
3. Zina Diperbolehkan
Kemudian dalam sebuah video di akun YouTube Herri Pras, seorang yang mengaku sebagai mantan santri Al-Zaytun menerangkan bahwa pimpinan Ponpes Al-Zaytun memperbolehkan santrinya berzina dan dosa ditebus dengan uang Rp2 juta.
Padahal dalam ayat Al-Qur'an Surat Al-Isra Ayat 32 menerangkan;
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk".
4. Salam Yahudi
Dalam video yang diunggah Instagram @say.kocak, pada Minggu, 7 Mei 2023, memperlihatkan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang, mengajak santrinya menyanyikan salam yahudi
"Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita "havenu shalom aleichem", dalam bentuk bernyanyi. Silahkan berdiri, karena ini satu suro," kata Panji Gumilang.
Bahkan saat ponpes di demo para demonstran Forum Indramayu, massa tandingan dari Pondok Pesantren Al Zaytun sudah bersiaga di gerbang utama menyanyikan lagu Yahudi berbahasa Ibrani.
"Sekarang giliran kita nyanyikan lagu berbahasa Ibrani," ujar koordinator massa dari pihak Ponpes Al Zaytun dari pengeras suara.
Dalam hadist disebut tidak boleh meniru-niru kebiasaan dan tradisi orang di luar Islam yang menjadi ciri khas agamanya.
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)