umum

BTN Garap Proyek Perumahan Guru sebagai Bentuk Perlindungan Sosial di Era Krisis

Selasa, 25 Maret 2025 | 20:20 WIB

AYOBOGOR.COM - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Badan Pusat Statistik (BPS), dan BP Tapera resmi meluncurkan Program Rumah untuk Guru Indonesia. Ini merupakan inisiatif strategis untuk membantu guru di seluruh negeri memiliki hunian layak dengan skema KPR subsidi terjangkau.

Program ini digulirkan sebagai tindak lanjut pertemuan lintas kementerian pada 7 Februari 2025, yang menyoroti pentingnya percepatan pembangunan perumahan bagi guru. BTN ditunjuk sebagai bank pelaksana tunggal, didukung konsolidasi data BPS untuk memastikan tepat sasaran.

Peluncuran Serentak di 8 Kota

Peluncuran program ditandai dengan penandatanganan akad kredit serentak di 8 kota: Bogor, Banda Aceh, Medan, Pontianak, Makassar, Bangkalan, Kupang, dan Jayapura. Acara dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti, serta Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.

Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan komitmen pemerintah memprioritaskan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk guru, TKI, bidan, dan tenaga kesehatan. "Kami alokasikan 20.000 unit untuk guru, 20.000 untuk TKI, serta 10.000 untuk bidan. Dengan data BPS, kami pastikan subsidi tepat sasaran," ujarnya.

Dukungan untuk Kesejahteraan Guru

Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti menyatakan, program ini sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui kesejahteraan guru. "Masih ada 438.816 guru yang belum punya rumah. Dengan program ini, kami harap mereka bisa lebih fokus mengajar," katanya.

BPS berperan dalam validasi data guru melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sementara BP Tapera menyediakan pembiayaan KPR subsidi dengan bunga tetap 5%, uang muka 1%, dan subsidi uang muka Rp4 juta.

Target 2025: 20.000 Unit untuk Guru

BTN menargetkan penyaluran 20.000 unit rumah subsidi senilai Rp3,4 triliun pada 2025, mencakup guru PNS, PPPK, honorer, dan swasta. Nixon LP Napitupulu, Dirut BTN, mengusulkan perluasan ke guru swasta (Muhammadiyah, NU, dan yayasan) di tahun berikutnya.

Tahap awal sudah dimulai dengan realisasi 300 KPR pada 25 Maret 2025, tersebar di 8 wilayah. Mayoritas penerima adalah guru SD dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun.

"BTN konsisten mendukung sektor pendidikan. Sejak 2021, kami telah salurkan 22.768 unit untuk tenaga pendidik," tegas Nixon.

Program ini menjadi bukti kolaborasi pemerintah dan BTN dalam menjawab tantangan ekonomi global dengan solusi nyata bagi guru sebagai pilar kemajuan bangsa.

Terkini