AYOBOGOR.COM -- Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu perayaan yang dinantikan oleh umat muslim.
Penyembelihan hewan kurban merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu.
Hanya saja, terkadang ada kondisi di mana menyembelih hewan kurban tidak cukup bila dilaksanakan sehari penuh.
Baca Juga: Kurban Atas Nama Anak Saat Idul Adha, Bolehkah? Begini Hukumnya dalam Islam
Nah, ada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban.
Waktu terbaik penyembelihan hewan kurban adalah hari pertama Idul Adha (10 Dzulhijjah) setelah shalat Idul Adha hingga sebelum matahari tergelincir atau sebelum masuk waktu zuhur.
Selain itu, hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) juga menjadi hari terbaik penyembelihan hewan kurban.
Adapun untuk batas akhir penyembelihan hewan kurban adalah tanggal 13 Dzulhijjah sebelum matahari terbenam.
Baca Juga: Kapan Mulai Tidak Boleh Potong Kuku Saat Idul Adha 2024? Begini Larangan Bagi Orang yang Berkurban
Terkait hari Tasyrik, merangkum dompetdhuafa.org, Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan sebagai berikut:
“Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut Tasyrik karena Tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari. Dalam hadis disebutkan, hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18)
Lantas bagaimana hukum penyembelihan hewan kurban di luar waktu yang ditentukan?
Misalnya, penyembelihan hewan kurban baru dilakukan di tanggal 14 Dzukhijjah.
Baca Juga: Kurban Atas Nama Anak Saat Idul Adha, Bolehkah? Begini Hukumnya dalam Islam