AYOBOGOR.COM - Internet cepat buat apa? Pernyataan tersebut pernah melukai netizen Indonesia saat jabatan Menkominfo RI masih diduduki Tifatul Sembiring.
"Tweeps Budiman, memangnya kalau internetnya cepat mau dipakai buat apa?" kata Tifatul lewat akun Twitter @tifsembiring pada 30 Januari 2014.
Pernyataan senada seolah diulangi oleh Menkominfo saat ini, Budi Arie Setiadi.
Sebelum itu, Budi menjelaskan bahwa perpindahan jaringan 4G ke 5G merupakan lompatan yang besar. Karena itu, perlu adanya peningkatan keperluan.
"4G ke 5G kan lompatannya peningkatan kecepatan, tadinya 50-100 Mbps langsung lompat ke 1 giga ke atas. Cuma harus dibarengi dengan peningkatan keperluan," kata Budi, dikutip dari Instagram @perupadata, Sabtu, 11 November 2023.
Menurut Budi, jika keperluannya hanya sekedar untuk berselancar atau menonton streaming melalui sarana internet, tidak membutuhkan internet cepat.
"Kamu cuma YouTube sama sosmed 4-8 mega, nonton Netflix juga paling cuma 8 mega. Kalau kalian perlu kecepatan sampai 500 Mbps, kan berarti ada keperluan lain, IoT. Kalau cuma nonton YouTube ngapain kenceng-kenceng," katanya.
Pernyataan itu pun dikritik oleh netizen Indonesia.
"Bapaknya belum pernah ngrasain udah beli game digital hampir sejuta, terus downloadnya seharian, dikira semua org cuma perlu youtubean, mana ping juga selalu di atas 100ms, klo keluhan DC cuma disuruh restart modem doang," ujar akun @giwherlambang.
"Jawaban: Banyak, dan harus merata di seluruh wilayah Indonesia. Kereta aja ada yg cepat, masa internet kalah cepat?" kata @bagushendra.
Menurut catatan speedtest.net, kecepatan internet Indonesia dari sisi internet mobile atau berasal dari jaringan seluler berada di peringkat 98 dengan kecepatan rata-rata 23,98 Mbps.
Di peringkat pertama ada Uni Emirat Arab dengan kecepatan 211,58 Mbps, diikuti Qatar dengan 187,55 Mpbs, dan Tiongkok 167,98 Mbps.
Sedangkan dari sisi internet fixed broadband atau jaringan fiber optik, Indonesia berada di peringkat 125 dengan kecepatan rata-rata 27,65 Mpbs.
Di peringkat pertama ada Hong Kong dengan kecepatan 265,17 Mbps, diikuti Singapura dengan 259,11 Mbps, dan Cile 246,39 Mbps.