news

Solusi Efektif Kurangi Kepadatan di Muzdalifah, 55.000 Jemaah Haji 2025 Akan Ikut Skema Murur

Sabtu, 19 April 2025 | 10:11 WIB
Solusi Efektif Kurangi Kepadatan di Muzdalifah, 55.000 Jemaah Haji 2025 Akan Ikut Skema Murur

AYOBOGOR.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan inovasi dalam penyelenggaraan ibadah haji guna meningkatkan kenyamanan dan keselamatan jemaah.

Salah satu langkah strategis yang akan diterapkan kembali pada musim haji 2025 adalah skema murur. Skema ini direncanakan akan diikuti oleh sekitar 55.250 jemaah haji atau setara dengan 25% dari total kuota haji Indonesia.

“Kami melihat skema murur sebagai solusi yang lebih aman dan nyaman, khususnya bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus, terlebih untuk mengurai kemacatan. Targetnya, 25 persen dari total jemaah Indonesia bisa ikut skema ini,” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Muchlis Muhammad Hanafi dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga: Modal Rp13 Ribu Bisa Nikmati Lumpia Basah Jumbo yang Sedang Viral di Bogor, Lokasinya Cuma 5 Menit dari Stasiun Bojonggede

Skema murur adalah metode pergerakan jemaah dari Arafah ke Mina yang hanya melintasi kawasan Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan.

Jemaah akan diberangkatkan dari Arafah setelah waktu magrib, langsung menuju Mina dengan hanya berhenti sejenak di Muzdalifah untuk memenuhi rukun haji secara syar’i.

Menurut Muchlis, skema ini telah diujicobakan pada musim haji 2024 dan mendapatkan respons yang sangat positif dari para jemaah.

Selain memberikan kenyamanan, khususnya bagi jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas, sistem ini juga terbukti mampu mengurangi kepadatan di area Muzdalifah yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan dan kelelahan.

Baca Juga: Apakah Vietnam Termasuk Negara Pendiri ASEAN? Simak Kunci Jawaban Wawasan Kebangsaan Rekrutmen Bersama BUMN 2025

"Jemaah langsung bergerak dari Arafah ke Mina dengan hanya melewati kawasan Muzdalifah untuk memenuhi rukun haji secara syar’i," ujar Muchlis.

Implementasi skema murur tidak hanya mengefisienkan waktu perjalanan, tetapi juga meminimalkan potensi risiko kesehatan yang sering muncul akibat kelelahan fisik di malam hari saat perpindahan massal dari Arafah ke Muzdalifah dan kemudian ke Mina.

Dengan target 25% jemaah yang mengikuti skema ini, pemerintah berharap pelaksanaan ibadah haji 2025 akan berjalan lebih lancar, aman, dan tertib.

Skema murur menjadi salah satu bentuk adaptasi dan solusi yang dinilai tepat dalam merespons tantangan logistik di tengah padatnya jumlah jemaah dunia yang memadati kawasan Armuzna.***

Tags

Terkini