AYOBOGOR.COM - Rangkaian Lomba Literasi Nasional Membaca Sirah Nabi 2024 yang dimulai pada awal September akhirnya mencapai puncaknya. Kompetisi bertajuk “Semua Membacanya” ini diikuti oleh 3.479 peserta dari 28 provinsi di seluruh Indonesia.
Lomba ini menilai pemahaman peserta terhadap buku-buku sirah yang telah ditentukan. Tidak hanya peserta dari Indonesia, pelajar dan diaspora Indonesia yang berada di Almaty (Kazakhstan), Kairo (Mesir), Tokyo (Jepang), Moskow (Rusia), Sarajevo (Bosnia), Vientiane (Laos), dan Yangon (Myanmar) turut berpartisipasi. Pada edisi kelima lomba ini, peserta diberikan tiga pilihan buku sirah yang telah dipilih panitia, yakni:
- Syamail Muhammad, karya Imam Tirmizi
- Syarah Maulid Barzanji, karya Syekh Nawawi al Bantani
- Jalan Nabi 2, karya tim Jalan Nabi yang melibatkan penulis-penulis nasional seperti A. Fuadi, dr. Ahmad Fuady, Ph.D, Ahmad Husain Fahasbu, serta pimpinan redaksi Majalah Mata Air, Astri Katrini Alafta.
Baca Juga: Aipda Robig Dipecat Polri dan Resmi Jadi Tersangka Penembakan 3 Siswa SMK di Semarang
Dalam sambutannya, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., anggota Dewan Penasihat Majalah Mata Air sekaligus Rektor Universitas YARSI yang bertindak sebagai tuan rumah acara penutupan dan penganugerahan hadiah “Semua Membacanya 2024”, menyampaikan, “Demi meningkatkan jumlah pembaca sirah di tahun mendatang, kami berkomitmen untuk mewajibkan mahasiswa Universitas YARSI untuk berpartisipasi dalam lomba ini.
Selain itu, kami juga ingin menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan sosial kemasyarakatan lainnya.
Kita harus memahami kebutuhan pembelajaran generasi digital, sehingga lomba ini bisa mencakup kategori konten digital seperti video pendek, video reaksi, dan podcast bertemakan inspirasi dari sirah Nabi.
Dengan demikian, kita tidak hanya merespons kebutuhan zaman, tetapi juga memfasilitasi kreativitas anak muda dalam meneladani Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Baca Juga: Aipda Robig Dipecat Polri dan Resmi Jadi Tersangka Penembakan 3 Siswa SMK di Semarang
Suasana semakin khusyuk saat penyair legendaris Indonesia, Buya Taufiq Ismail, membawakan syair “Balada Nabi Muhammad” yang diselingi dengan deklamasi seni oleh Bayu Gatra.
Majalah Mata Air juga memberikan penghargaan “Tokoh Literasi Mata Air” kepada tiga figur yang telah mendukung lomba baca sirah nabi ini selama lima tahun terakhir, yakni:
- Bpk. Edfian Noerdin, S.E., M.M., Direktur Utama Yudhistira Ghalia Indonesia
- Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Rektor Universitas YARSI
- dr. Mulyadi Muchtar, Direktur Utama RS YARSI
Adapun pemenang lomba baca sirah nabi dari kategori umum adalah:
- Sholahuddin, 27 tahun, guru di SQ Wahdah Cibinong
- Sutarno, 38 tahun, wirausahawan di Jakarta Selatan
- Saraswati, 36 tahun, guru di SD Alam Perwira Purbalingga
Dari kategori pelajar, pemenangnya adalah:
- Farhan Nofandia Mahdy, 17 tahun, siswa SMA Pribadi Depok
- Ridho Alamsyah, 17 tahun, siswa SMA Pribadi Depok
- Levi Linardi, 17 tahun, siswa SMA Kesatuan Bangsa Bantul
Pada edisi kali ini juga digelar kompetisi membaca nyaring untuk peserta usia 12 tahun ke bawah, dengan kategori individu dan kolaborasi bersama keluarga di rumah. Pemenang membaca nyaring kategori individu adalah: