AYOBOGOR.COM — Sebelumnya sudah dikabarkan bahwa PKS membuka opsi bergabung dengan KIM atau Koalisi Indonesia Maju. Jika benar demikian maka posisi Anies Baswedan terancam gagal maju di Pilkada Jakarta 2024.
Dikutip dari berbagai sumber sebelumnya Anies sudah diberi kesempatan oleh pihak PKS untuk mencairi kursi tambahan dari kekurangan kursi yang ada.
Sebagaimana diketahui bahwa calon gubernur DKI Jakarta sekurang-kurangnya harus didukung oleh 22 kursi di parlemen DPRD DKI Jakarta, sementara PKS hanya memperoleh kursi sebanyak 18 kursi di legislatif Jakarta tersebut.
Baca Juga: Pengamat Menilai Kekuasaan Politik Besar Pemicu Utama Airlangga Hartarto Hengkang dari Ketum Golkar
Jadi ada kekuarangan dukungan sebanyak 4 kursi di parlemen DKI Jakarta. Pihak PKS memberikan kesempatan pada Anies untuk menghimpun atau melengkapi kekurangan kursi dukungan tersebut.
Akan tetapi hingga artikel ini dibuat Anies Baswedan belum terkonfirmasi sudah menyetorkan kekurangan kursi tersebut pada pihak PKS.
Ahmas Syaikhu, Presiden PKS, melalui Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Kholid mengatakan opsi bergabung dengan KIM juga sedang dibicarakan di internal pimpinan pusat PKS.
Dengan demikian PKS membuka peluang untuk bergabung dengan KIM sekaligus meninggalkan Anies Baswedan.
Baca Juga: Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Ini Profil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI
Sebagai partai pemenang Pilkada Jakarta, tambah Kholid, PKS harus memastikan bahwa kadernya ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta. Namum, PKS harus melihat realitas politik yang ada di lapangan serta tentu saja PKS sudah mengantongi opsi nama-nama yang layak maju di pilkada.
Dikutip dari laman Youtube MertroTv, Disebu-sebut bahwa KIM kini sedang mempersiapkan calon pendamping Ridwan Kamil di pilkada Jakarta. Adapun calon pendamping tersebut berinisial “S”.
Banyak pengamat yang berspekulasi bahwa orang yang berinisial S tersebut yaitu Suswono yang merupakan salah satu kader senior dari PKS.
“Saya menduga bahwa inisial (S) tersebut menyasar pada petinggi PKS namanya pak Suswono, jadi sehari dua hari ini memang santar nama pak Suswono,” ujar Adi Prayitno, pengamat politik dikutip Ayo Bogor (11/08).